Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta terus berkomitmen memperkuat ekosistem keuangan digital. Melalui Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD). Dibuktikan dengan penghargaan sebagai TPP2DD Kota Terbaik I Wilayah Jawa-Bali, dari Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, sekaligus Ketua Pengarah Satuan Tugas TPP2DD Airlangga Hartarto di Jakarta, Rabu (7/12).

Penghargaan diserahkan dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (P2DD) Tahun 2022. Sesuai dengan Keputusan Menko Bidang Perekonomian Republik Indonesia Nomor 244 tahun 2022. Penghargaan diterima Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Surakarta Ahyani, mewakili Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka.

Ahyani mengaku puas dengan apresiasi dari pemerintah pusat, dalam melihat kemajuan dan perkembangan iklim digitalisasi di Kota Bengawan, beberapa tahun terakhir. Menurutnya, capaian tersebut tak lepas dari kerja keras berbagai pihak yang tergabung dalam TP2DD Kota Surakarta.

“Kegiatan ini diinisiasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Kemudian disambut berbagai kementerian lainnya, termasuk Kemenkopolhukam, Kemenkominfo, dan Bank Indonesia sejak beberapa tahun lalu. Hasilnya dilakukan penilaian, dan Kota Surakarta menjadi yang terbaik untuk kategori kota se Jawa-Bali,” kata Ahyani saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis siang (8/12).

Ahyani menyebut, percepatan dan perluasan digitalisasi di Kota Surakarta, menyasar berbagai aspek sendi kehidupan masyarakat. Mulai dari pembayaran gaji atau upah pegawai secara cashless, pembayaran pajak daerah, dan berbagai jenis transaksi lainya. Termasuk perdagangan dan transportasi publik.

“Ada evaluasi dari pemerintah pusat untuk kinerja TP2DD di masing-masing daerah. Catatan untuk Kota surakarta, sejauh ini baik. Tinggal mempertahankan dan meningkatkan prestasi,” imbuhnya.

Kepala Badan Pendapatan Derah (Bapenda) Surakarta Tulus Widajat menambahkan, transaksi digital sudah diterapkan di berbagai layanan pembayaran pajak daerah. Termasuk dalam pendapatan asli daerah (PAD). Kemudian didorong untuk diterapkan di berbagai layanan lainya. Baik perizinan, pendidikan, dan sebagainya.

“Ini berkat kerja keras semua pihak. Baik dari OPD (organisasi perangkat daerah) di lingkup Pemkot Surakarta, serta sinergitas dengan Bank Indonesia dan Bank Jateng sebagai bank persepsi dari pemkot. Ini mendorong kami untuk meningkatkan kualitas. Serta selalu memberikan perbaikan-perbaikan layanan ke arah yang lebih baik dari sebelumnya,” ucapnya.

Pemimpin Bank Jateng Koordinator Surakarta Djaka Nur Sahid menilai, penghargaan bagi Kota Surakarta tidak lepas dari kerja keras dan sinergitas yang dilakukan sejauh ini. Bank Jateng sebagai mitra pemkot dalam pengembangan digitaliasi, akan berusaha menyamakan langkah dan memberikan kemudahan kepada masyarakat. Terutama dalam mengakses transaksi digital.

“Selamat kepada Pemkot Surakarta atas capaian saat ini. Kami akan mendukung terus program-program digitalisasi yang bisa diakses. Dan terus memberikan kemudahan kepada masyarakat,” ungkapnya.

Sementara itu, Bank Indonesia Solo sebagai Wakil Ketua I TPP2DD Kota Surakarta, juga ikut andil dalam percepatan digitalisasi di Kota Bengawan. Salah satunya dengan mendorong perluasan digitalisasi di berbagai sektor melalui edukasi. Sehingga dapat dimanfaatkan dengan baik dan meningkatkan aspek layanan publik.

“Transaksi cashless telah diterapkan secara bertahap pada transaksi penerimaan daerah sejak 2017. Menggunakan sistem online untuk e-pajak dan retribusi online. Penghargaan ini suatu kebanggaan bagi Kota Surakarta. Perlu terus dipertahankan dalam upaya percepatan dan perluasan digitalisasi daerah,” papar Kepala Perwakilan Bank Indonesia Solo Nugroho Joko Prastowo. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *