Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Surakarta menggelar pengundian hadiah PBB-P2 Tahap II di Pendapi Gedhe Balai Kota Surakarta, Selasa (31/10).

Kepala Bependa Kota Surakarta Tulus Widajat mengatakan, pengundian hadiah PBB-P2 dilakukan sebagai bentuk apresiasi pada para wajib pajak yang tertib dalam melakukan pembayaran pajak hingga 30 Oktober lalu.

Dalam satu tahun, Bapenda Kota Surakarta menggelar dua kali pengundian hadiah PBB-P2. Yang pertama dilakukan dalam periode pembayaran per 1 Januari hingga 1 Mei.

Kemudian yang kedua ini dilakukan hingga akhir masa jatuh tempo pembayaran yakni di 30 September pada setiap tahunnya.

“Pengundian yang kedua ini bisa dibilang grand price karena ada hadiah utama berupa satu unit mobil,” jelasnya, kemarin.

Pada pengundian tahap kedua ini Bapenda mengundi 77.000 Nomor Objek Pajak (NOP). Bagi yang beruntung bisa mendapatkan hadiah menarik, yakni berupa satu mobil, lima sepeda motor, lima lemari es, lima mesin cuci, dan lima TV LED 43 inch.

Undian berhadiah tahun ini terasa lebih menarik karena ada bantuan CSR dari Bank Jateng, senilai Rp 20 juta yang diwujudkan untuk 15 unit magic com, 10 unit blender, dan 10 unit kompor gas.

“Ada 77.000 NOP yang diundi, kecuali mereka yang pernah menerima hadiah pada tahap pertama kemarin, pegawai, hingga keluarga pegawai Bapenda. Terima kasih pada Bank Jateng untuk tambahan hadiah lainnya, sehingga masyarakat dapat kesempatan lebih banyak dalam mendapatkan hadiah ini. Kedepan kami berupaya hadiahnya bisa bertambah, sehingga makin banyak masyarakat yang memiliki kesempatan untuk dapat hadiah,” terang Tulus.

Selain dilakukan sebagai bentuk apresiasi pada para wajib pajak yang tertib dalam pembayaran. Program undian berhadiah ini diharapkan mampu merangsang keinginan para wajib pajak untuk segera melakukan pelunasan, khususnya terhadap pajak yang dibebankan pada masing-masing wajib pajak.

Dengan demikian partisipasi dan realisasi pembayaran pajak, khususnya PBB-P2 bisa terpenuhi sesuai target yang ditentukan.

“Tahun ini target PBB-P2 Rp 103 miliar, baru tercapai Rp 87 miliar. Yang membanggakan adalah capaian realisasi piutangnya, sebab tahun ini target kami Rp 2,5 miliar, tapi kami bisa merealisasikan sampai Rp 12 miliar,” beber Tulus.

Bapenda juga melakukan sejumlah upaya lain guna memaksimalkan realisasi dari sektor PBB-P2. Pada Agustus-September lalu, Bapenda menerapkan kebijakan penghapusan denda, guna memeriahkan peringatan Hari Kemerdekaan.

Upaya itu mampu mendongkrak realisasi PBB-P2 selama dua bulan terakhir, hingga Rp 5,5 miliar. Tak berhenti di sana, Bapenda juga melakukan pendekatan pelayanan pada masyarakat dengan konsep Safari Jemput Bola sejak Maret lalu di 64 titik berbeda. Upaya ini sedikitnya mampu mendorong realisasi PBB-P2 hingga Rp 1,8 miliar.

Di sisi lain, gerai pelayanan akhir pekan yang dilaksanakan di Solo Car Free Day mampu merealisasikan pendapatan sektor PBB-P2, setara Rp 104 juta hingga akhir Oktober lalu.

Berbagai upaya dilakukan untuk meningkatkan partisipasi dan realisasi pembayaran PBB-P2, sekaligus diharapkan mampu mendongkrak realisasi PAD.

Mengingat PAD nantinya akan digunakan untuk membiayai sejumlah program dan proyek pembangunan yang ada di daerah.

“Porsi PAD di APBD selama ini masih di bawah 30 persen. Ini yang perlu ditingkatkan lagi toh nanti akan kembali ke masyarakat lagi. Pak Tulus sudah upayakan untuk mendorong para wajib pajak, karena pajak memang kewajiban yang harus dilaksanakan bagi para wajib pajak,” papar Sekretaris Daerah Kota Surakarta Ahyani. 

Sumber : RADARSOLO.COM – (ves/nik)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *